POTENSI WISATA NGGUNUNG GILINGAN
“Panorama sang pertapa”
Kalau bercerita tentang seluk beluk sebuah
wilayah khususnya di jawa bahkan hampir di seluruh indonesia maka kita akan selalu
mempertemukan sejarah , legenda ,mitos dan tanda bukti .Sudut pandang inilah
sekarang kita pakai dalam merangkai seluk beluk wilayah patihombo ini .
perjalanan sejarah jawa tidak lepas dari perjalanan spiritual ,masa kerajaan hindu-budha sampai sejarah penyebaran
islam jawa tak terkecuali di wilayah
patihombo ini ,hal ini menyisakan peninggalan-peninggalan di masing-masing
tempat, memang
belum di ketahui pasti cerita dengan versi yang valid karena
dusun patihombo hanya dusun kecil yang mungkin tak tersentuh dari penyusunan
sejarah secara garis besar , namun berkat cerita turun temurun akhirnya cerita
itu bisa di rangkai dan di satukan kembali agar sejarah tetap terjaga. Kita
akan mulai dari sebuah bukit ,nama bukit itu adalah bukit nggunung gilingan
.
nggunung gilingan adalah sebuah bukit sebagai tempat tertinggi di
patihombo , sebuah dusun yang masih wilayah desa purwosari,kecamatan
girimulyo,kabupaten kulonprogo,yogyakarta.panorama yang berbeda banyak di
tawarkan disana karena strukturnya masih seperti hutan dan seperti tempat yang tersembunyi.Namun dari beberapa
tempat di sana masih bisa mengambil beberapa panorama yang menakjubkan dengan
cakrawala yang luas dan pemandangan yang
bisa melihat langsung ke pantai selatan yogyakarta , pada waktu-waktu tertentu
seperti tahun baru maka puncak bukit itu sering digunakn untuk merayakan tahun
baru.Banyak situs-situs tanda peninggalan sejarah disana terutama dari sudut
pandang spiritual namun ada juga sebuah
tanda bukti yang masih ada sampai sekarang di bukit itu sebagai bukti sejarah.
cikal-bakal dinamakannya bukit itu nggunung gilingan ,
(versi 1 .recommended )Nggunung gilingan konon
adalah tempat pertapaan , tempat
pemurnian jiwa untuk kebatinan pada masa masa lampau , kalau sekarang mungkin
sudah jarnang sekali proses seperti itu , berdasarkan informasi yang saya
terima dari tetua patihombo mbah prapto iyono “saya itu kurang tau dengan
sejarah daerah sini karena masa kecil saya itu tidak di sini tapi berdasarkan
beberapa informasi yang saya ketahui ,gunung gilingan itu merupakan tempat
penggilingan , dan yang di giling disana adalah emas “nah dari sini langsung
bisa saya simpulkan dengan lebih masuk akal, dari kata penggilingan emas maka
jalan pikiran saya terarah pada ilmu kuno yaitu “alkimia” tidak hanya di india
, barat dan cina saja menurut saya ilmu alkimia tersebar di seluruh dunia
termasuk jawa, alkimia adalah ilmu pengetahuan kuno yang menyatukan ilmu
pengetahuan dan kebatinan, intinya sangat filosofis meski segelintir orang
mengartikan secara harafiah , dalam pandangan alkimia alam semesta ini menuju
kesempurnaan , dan sebagai simbol kesempurnaan adalah “emas” karena emas adalah
materi yang tidak luntur,tidak memudar dan emas adalah materi paling sempurna,nah
cukup sampai disini pembahasan alkimia,
yang kita ambil disini adalah kata “emas”nya…dan hubungannya dengan nama gunung
gilingan adalah penggilingan emasnya itu ,” penggilingan emas “dalam arti
harafiah adalah peleburan emas menjadi lebih halus dan lebih murni. Arti
filosofisnya adalah pemurnian jiwa menuju kesempurnaan .dan proses pemurnian
jiwa ini dapat dilakukan dengan laku tapabrata atau bertapa , dari analisa
inilah nama gilingan yang berarti peleburan yang berarti pemurnian yang berarti
penyempurnaan yang berarti pertapaan
menjadi sebuah nama gunung yang dengan jelas dapat disimpulkan gunung
gilingan adalah gunung tempat peleburan dan pemurnian yang dilakukan dengan
cara bertapa .atau dalam bahasa filosofis menjadi emas yang lebih murni.
Dapat saya ringkas begini
-gunung gilingan = tempat penggilingan emas
-emas=murni/sempurna
-gilingan = alat pelebur menjadi lebih
sempurna lebih halus
-gunung gilingan = gunung tempat menggiling
emas = gunung tempat pemurnian jiwa=gunung tempat betapa
-itu terjadi di masa lampau
Yang menarik dari cerita ini konon katanya
tempat masuk atau pintu gerbang masuk kedalam gunung gilingan itu adalah
melalui mata air kecil di bagian sisi timur gunung gilingan tersebut yang
bernama nggang krasak.
Lalu mbah prapto iyono mengatakan “ yang
lebih tau tentang gunung gilingan itu adalah orang-orang keraton karena pada
masa saya dulu orang keraton selalu kesana , bahkan mungkin sampai sekarang ,
dan orang sini juga sebagian tidak tau
apa yang mereka lakukan , kemungkinan besar adalah bertapa /ziarah /memang sebuah
tempat spesial dalam arti kejawen , katanya tempat itu satu urutan dengan
sebuah tempat di dekat gunung gilingan yaitu makam tunggul manik , dari sini
sebenarnya sejarah dan mitos gunung gilingan masih terbuka untuk di sambung
berdasarkan informasi yang mungkin lebih valid yaitu dari keraton yogyakarta.tulisan
ini hanya semacam rintisan untuk menyambung sejarah dari sudut pandang mitos
dan tutur tinular orang-orang dulu dengan sedikit analisa yang lebih masuk
akal.
Versi 2 (legenda)
gilingan dalam bahasa indonesia dari kata
penggilingan yaitu sebuah mesin yang berputar nah dari sifat gilingan yang
berputar inilah konon di tempat ini ,sering terlihat bagi mereka yang
dikaruniai pengelihatan adanya sinar yang menyerupai cakra dan terus berputar seperti gilingan itu sendiri,dan sampai
sekarang masih ada,itu terjadi setiap malam jumat kliwon sesuai hari yang di
sakralkan orang jawa, (kata sebuah sumber yang masih hidup ,mbah marjo ,mei
2016).letaknya persisnya di sebelah timur selatan adalah berupa pohon jati yang tumbuh di atas
batu ,dari cerita mulut ke mulut konon pohon jati itu adalah tongkat seorang
pertapa yang datang ke situ, di tancapkan di sebuah batu kapur dan tongkat itu tumbuh menjadi sebuah pohon yang hidup
diatas batu, mungkin ini adalah salah satu keajaiban Tuhan yang mewujudkanya.
dari dua versi itu ada 2 hal yang sama
yaitu
“gunung gilingan pada masa lampau juga
merupakan tempat pertapaan bagi
orang-orang jaman dulu , pintu masuk para petapa itu bentukya sebuah mata air
yang berada di lereng timur bukit itu.”
Dan inilah situs-situs penting gunung
gilingan ,patihombo
1.Situs pertama adalah puncak bukit gilingan itu sendiri , di puncak bukit konon adalah
tempat pemujaan kepada Tuhan pada masa kerajaan hindu-budha situs ini di tandai
dengan batu seperti kerucut/nisan dengan motif semacam gunungan yang belum di
perdalam penelitiannya ,karena motif ukiran di batu itu ada ciri khasnya ,
mungkin bisa menjadi ciri untuk lebih jauh menganalisa asal muasal batu dan
gaya ukiran seperti itu,kalau berdasarkan informasi mulut ke mulut batu itu adalah
petilasan damarwulan), makam patih logender(*ver. 2) dan banyak versi lagi, letak batu bermotif ini ada di puncak bukit bagian tengah ,
tepatnya agak ke timur-utara..tertanam di bawah pohon beringin satu-satunya di
puncak itu .
Menurut saya ada juga kemungkinan
bahwa itu berhubungan dengan keraton
yogyakarta , berdasarkan informasi versi 1 yang menyebutkan bahwa dulu ada
orang keraton sering kesana.jadi ada kemungkinan motif itu adalah milik keraton
yogyakarta berhubung saya bukan sejarahwan jadi hanya saya tulis sesuai
informasi yang beredar.
2.situs yang kedua adalah “situs tongkat pertapa” berupa pohon jati yang
tumbuh di atas batu,
Dari cerita di legenda di atas memang sudah
jelas ceritanya namun ada juga versi yang membuat keterangan agak berbeda bahwa
di situ adalah “pekiwo “kalau dalam bahasa jawa ini adalah “pekiwo” atau
kebonnya gunung gilingan karena dalam pengelihatan spiritual gunung itu berupa
keraton.
Dari dua versi berbeda ini ,dapat disimpulkan bahwa
-disatu sisi berarti baik karena ada cahaya
yang berputar ,penuh cahaya ,
-di lain sisi berarti pekiwo/ kebun/tempat
yang kotor .
3.situs mata air “pintu gerbang pertapa”
Mata air ini terletak di tepi jalan menuju hutan , ada di sebelah timur
gunung , yang dalam versi di atas adalah tempat masuk untuk orang bertapa ,
mata air ini berada di lereng bukit jadi sebenarnya memang agak special karena sebuah
mata air yang mengalir padahal berada di wilayah yang agak tinggi
dari semuanya ini lebih baik kita mengambil
kesimpulan dari segi positif saja karena segala tempat itu masih mengandung
aura mistis yang kuat, kalau kita selalu berpikir positif maka hati lebih
bersih dan tidak berpikir kearah yang negatif .anggap saja itu semua adalah
sejarah masa lalu yang sekarang tugasnya adalah mengingat dan mengenang
jasa-jasa leluhur kita di masa lampau.
Masih banyak lagi tempat atau cerita
menarik dari dusun patihombo ini dari segi penduduk lokal ,kegiatan ,hasil
bumi,sistem kemasyarakatan, hasil-hasil bumi dan ciri khas khas dari desa ini ,
Bicara ciri khas dan oleh-oleh dari sini
maka akan menemukan berbagai makanan hasil petani baik dari patihombo ataupun
daerah sekitarnya misalnya:
-empon-empon menoreh = minuman khas yang
terbuat dari rempah-rempah jamu yang di olah menjadi minuman segar tanpa efek
samping kimia dan punya banyak manfaat , silahkan langsung ke blog empon
menoreh untuk tau lebih banyak tentang minuman ini
-gula aren = ini biasa di temukan di
pasar-pasar lokal di sekitar patihombo
-gula merah /gula kelapa
-Salak pondoh dan salak lokal dan
buah-buahan lainya
-umbi-umbian
-lukisan-lukisan hasil karya penduduk lokal
-dan masih banyak lagi
Luar biasa bagus nya ya alam kita indonesia :)
BalasHapusPemandangannya sangat indah dan SDAnya melimpah, keren (y).
BalasHapusbenar .. hampir setiap tempat di indonesia mengandung keindahan
BalasHapusMantabb mas👍👍
BalasHapus